Audio

Pengertian Audio

Audio adalah frekwensi pada batas pendengaran manusia 20Hz sampai 20Khz, pada batas pendengaran ini manusia paling peka terhadap frekwensi 1 Khz, pada frekwensi 1 Khz ini manusia bisa merasakan sakit pada telinga jika mendengar melebihi kekuatan tekanan suara, contoh peralatan yang memperkuat frekwensi suara ini dengan kurva sangat curam adalah Horn (corong). Pada penguatan sinya suara ini yang diperkuat dengan tajam adalah pada titik kurva 1 Khz kemudian diumpankan ke konus Horn (corong) berbentuk terompet.

Kecepatan rambat gelombang suara diudara adalah 330 m/detik, pada bidang frekwensi pendengaran manusia 20Hz sampai 20Khz, kecepatan rambat gelombang ini bisa jauh lebih cepat dalam rambatan gelombang diudara dengan bantuan gelombang pembawa (carier) yaitu gelombang Radio misalnya radio AM, radio FM dan pada perkembangan sekarang untuk komunikasi jarak jauh dengan sistim gelombang CDMA, GSM dan masih banyak sistim pengiriman suara jarak jauh, kecepatan gelombang pembawa ini bisa mencapai 300 000Km/detik.

Untuk mendengarkan musik yang merdu dan enak didengar manusia membuat peralatan yang bidang penguatan suara berbentuk penguatan rata yaitu HIFI meskipun dalam praktek pembuatan peralatan tidak dapat memenuhi syarat rata 100% , juga pada sistim penguatan dalam praktek tidak bisa bebas 100% dari nois dan distorsi, juga pergeseran titik azimut bisa menyebabkan sinyal cacat pada peralihan sinyal Positif ke Negatif, dengan kualitas peralatan yang baik bisa dihasilkan suara yang mendekati suara Natural.

Dalam pengutan suara Audio dikenal macam kelas penguatan, kelas A, kelas AB dan kelas B. Pada kelas A sinyal suara berbentuk sinus murni disini merupakan kelas terbaik dan diharapkan bisa memproduksi suara asli atau natural. Sedang kelas AB pada pengolahan suara tidak murni sinyal sinus, pada perobahan sinyal positiv ke negativ terjadi pemotongan sinyal yaitu pada sumbu X, pada kelas B cacat perobahan yang ditimbulkan lebih besar dari kelas AB, sehingga suara yang ditimbulkan tidak enak didengar pada penguatan ini bisa digunakan untuk memperkuat hasil suara yang sederhana disamping hemat energi pada Horn bisanya digunakan penguat kelas B. Kelas B meneruskan separuh sinyal Suara, Untuk menjadi sinyal Sinus murni pada penguatan Power Amplifier kelas A dibutuhkan dua macam jenis Transistor PNP dan NPN yang simetris komplementer, untuk kebutuhan ini dipasaran banyak tersedia.

Untuk menghasilkan suara HIFI dan Natural diperlukan penguat kelas A, pada kelas ini terkenal paling boros karena pada proses pengolahan Suara ini diperlukan arus pengendali besar, kerugian arus yang ditimbulkan berupa panas.

**Perekaman Suara :

Perekaman suara atau pengambilan suara dilakukan dengan perantara mikrofon (mike) ada juga yang dari spul misal gitar listrik, diteruskan ke peralatan untuk mengubah dari getaran suara menjadi getaran listrik penguat sinyal dan arus sampai ribuan kali. Dari hasil penguatan ini getaran listrik berbentuk sinyal analog.

Pada pertama kali ditemukan cara penyimpanan suara ini berbentuk guratan sinyal analog diatas PH (piringan hitam) cara mengguratkan memakai kristal intan digetarkan dengan alat penggetar listrik yang dikendalikan oleh getaran suara yang direkam dari Master rekaman.

Untuk penyimpanan suara selanjutnya masih sinyal analog yaitu memakai pita magnetik yang mula-mula besar dan lebar pita itu kemudian berkembang menjadi ringkas dalam kemasan yaitu kaset rekaman. Demikian juga peralatan mekaniknya dari yang besar dan berat pada perekaman generasi pertama ada dua rol gulungan pita magnetik. Perkembangan berikutnya menjadi ringkas bisa dimasukkan kedalam saku, dari sini perkembangan pita magnetik berakhir dan penyimpanan suara berobah lagi.

Perkembangan penyimpanan berikutnya mengalami perobahan baik alat penyimpan maupun sistim penyimpanan, dari analog ke digital yaitu kode bilangan biner 0 dan 1. Pada cara merekam ini dari sinyal analog dirubah menjadi sinyal digital digital standar 16 bit dan ada perusahaan yang meningkatkan sampai 18 bit untuk menjaga kualitas suara, sinyal suara ini direkam diatas CD berupa sinyal digital. untuk perkembangan berikutnya DVD, Blu Ray.

Dari sinyal analog menjadi sinyal digital diperlukan sinyal sampling berbentuk sinyal segi empat untuk membentuk sinyal digital 0 dan 1, disini sebenarnya terjadi distorsi dan banyak gelombang harmonis yang hilang sehingga suaranya kurang hidup dan rasanya kering agak serak sedikit.

untuk memutar lagu sekarang ini tidak diperlukan lagi alat mekanik seperti sebelumnya misalnya untuk memutar Kaset atau CD. Perkembangan sangat cepat dan suara berbentuk digital ini sekarang bisa disimpan pada flash drive, memory card dengan HP yang sangat kecil sudah dapat mendengarkan puluhan lagu. Pada generasi sekarang ini alat penyimpan lagu yang memakai mekanik atau player hampir punah.